Kapibara Si Kutubuku yang Menjadi Detektif Dadakan

SASTRA.QLEE.XYZ - Di sebuah desa kecil bernama Desa Nyeleneh, hidup seekor kapibara bernama Barno. Tidak seperti kapibara pada umumnya yang suka bermain di sungai atau makan daun-daunan, Barno punya kebiasaan yang unik: dia suka membaca buku. Semua buku yang ada di perpustakaan desa, dari novel detektif hingga buku masak, sudah dia lahap.

Barno sering duduk di bawah pohon besar di tengah desa, mengenakan kacamata bulatnya, sambil membaca buku tebal. Warga desa sudah terbiasa dengan pemandangan itu, meski ada saja yang menganggapnya aneh.

"Kapibara kok suka baca buku? Kan nggak ada gunanya buat hewan kayak dia," celetuk Pak Leman, pemilik warung kopi.

Namun, Barno tidak peduli. Baginya, membaca buku adalah cara untuk menjelajahi dunia tanpa harus meninggalkan Desa Nyeleneh.

Misteri di Desa Nyeleneh

Suatu pagi, Desa Nyeleneh geger. Sepanci besar rendang milik Bu Inem hilang dari dapurnya! Rendang itu rencananya akan dibawa ke lomba masak antar-desa.

"Ini pasti ulah pencuri rendang!" seru Bu Inem sambil menangis.

Pak Leman mengangguk serius. "Kita harus mencari tahu siapa pelakunya. Tapi siapa yang bisa?"

Tiba-tiba, suara lembut tapi tegas terdengar. "Aku akan membantu."

Semua mata tertuju pada Barno, yang sedang duduk dengan santai di dekat pohon sambil memegang buku berjudul Cara Menjadi Detektif Hebat.

"Barno, kamu serius?" tanya Bu Inem dengan ragu.

"Tentu saja. Aku sudah membaca buku ini tiga kali. Aku yakin bisa menemukan rendangmu," jawab Barno sambil mendorong kacamatanya ke atas.

Warga desa yang awalnya ragu, akhirnya setuju. Bagaimanapun juga, mereka tidak punya pilihan lain.

Penyelidikan Dimulai

Barno memulai penyelidikannya dengan memeriksa TKP. Dia mengendus-endus dapur Bu Inem seperti anjing pelacak, meskipun sebenarnya dia tidak tahu apa yang dia cari.

"Hmm... ada jejak kecap manis di lantai," gumam Barno.

Pak Leman yang ikut mengamati mendekat. "Itu kecap manis, Barno. Apa hubungannya dengan pencurian rendang?"

Barno mengangkat tangannya, seperti detektif ulung yang punya teori brilian. "Pelaku pasti suka manis-manis. Kita harus cari siapa yang sering beli kecap manis di warungmu."

Pak Leman mengangguk, pura-pura paham.

Daftar Tersangka

Setelah memeriksa catatan pembelian di warung Pak Leman, Barno menemukan tiga nama mencurigakan:
  1. Bang Togar, yang suka masak manis-manis.
  2. Bu Siti, yang baru-baru ini membeli lima botol kecap sekaligus.
  3. Kucing Oyen, hewan peliharaan Pak RT yang sering mencuri makanan.

Barno memutuskan untuk menginterogasi mereka satu per satu.

Interogasi Bang Togar

Barno dan warga menemui Bang Togar di rumahnya.

"Bang Togar, apa alibimu pada malam hilangnya rendang Bu Inem?" tanya Barno dengan nada serius.

Bang Togar menggaruk kepala. "Malam itu aku sibuk bikin donat gula, Barno. Masa aku mau nyuri rendang? Rendang itu pedes, nggak cocok buat donat."

Barno mencatat jawaban itu di buku catatannya.

Interogasi Bu Siti

Selanjutnya, mereka menemui Bu Siti.

"Bu Siti, kenapa Ibu beli lima botol kecap sekaligus?" tanya Barno curiga.

Bu Siti tertawa kecil. "Barno, aku kan jualan nasi goreng. Masa aku pakai kecap buat rendang? Lagipula, aku nggak doyan rendang."

Barno mengangguk, meskipun masih sedikit curiga.

Interogasi Kucing Oyen

Interogasi terakhir adalah yang paling sulit. Kucing Oyen hanya menjawab dengan "Meong!" setiap kali ditanya.

"Ini nggak membantu sama sekali," keluh Barno.

Penemuan Mengejutkan

Saat Barno hampir menyerah, dia menemukan petunjuk penting di belakang dapur Bu Inem: jejak kecil yang mengarah ke hutan.

"Ini pasti jejak pelaku!" seru Barno.

Dengan bantuan warga desa, Barno mengikuti jejak itu hingga ke sebuah gua kecil. Di dalamnya, mereka menemukan seekor monyet kecil sedang menikmati panci rendang Bu Inem.

"Monyet? Jadi dia pelakunya?" Bu Inem melongo.

Barno tersenyum. "Tepat sekali. Aku menemukan petunjuk dari kulit pisang di dekat dapurmu tadi pagi. Monyet ini pasti mengambil rendangmu dan membawanya ke sini."

Warga desa terkejut sekaligus kagum. Siapa sangka kapibara kutubuku bisa memecahkan misteri pencurian rendang?

Akhir yang Bahagia

Bu Inem akhirnya bisa membawa rendangnya ke lomba masak (meskipun hanya separuh panci yang tersisa). Dia bahkan memenangkan juara kedua!

Barno menjadi pahlawan desa, dan warga mulai menghargai hobinya membaca buku. Kini, perpustakaan desa punya nama baru: Perpustakaan Barno, Sang Detektif.

Sejak hari itu, Barno terus membaca buku, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk membantu warga Desa Nyeleneh menghadapi berbagai masalah.

Dan Desa Nyeleneh pun tak pernah lagi sama.


---

Cerita ini disponsori oleh kecap manis yang selalu menjadi kunci dalam setiap misteri.
Muhamad Ali, S.Tr.A.P.

Hello there! I'm a passionate content creator, avid blogger, and video enthusiast based in Indonesia.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Popular Items

Mimpi Anak Palestina