Puisi "Pagi Damai, Lukisan Harapan"
Ilustrasi Pagi Damai (Foto: Pixabay) |
Di ufuk timur mentari muncul perlahan,
Gemintang malam pun memudar pelan.
Pagi datang dengan senyuman lembut,
Menyapa dunia dengan cahaya yang jernih.
Embun-embun tipis menghiasi rerumputan,
Menyentuh daun-daun dengan lembutnya.
Pohon-pohon bergoyang dalam riangnya,
Menari-nari menyambut datangnya fajar.
Suara burung-burung pun bergema,
Menyanyikan lagu kehidupan yang damai.
Langit biru membentang luas,
Menyimpan impian-impian yang terbang tinggi.
Awan-awan putih berarak perlahan,
Seperti lukisan indah di kanvas langit.
Sinar mentari merangkul bumi,
Menyinari segala yang tersembunyi.
Pagi mengajak untuk merenung,
Di dalam heningnya kehidupan yang baru.
Setiap embusan angin membawa harapan,
Menghapuskan jejak gelap yang tlah berlalu.
Bunga-bunga mekar dengan keindahan,
Menyemarakkan taman-taman kehidupan.
Pagi adalah awal dari semua cerita,
Berkisah tentang perjuangan dan kemenangan.
Dalam pagi yang penuh makna ini,
Hati terasa ringan, pikiran pun cerah.
Semua beban seakan sirna,
Terhapus oleh pesona pagi yang damai.
Oh pagi, engkau adalah lukisan Tuhan,
Dengan warna-warna indah yang tak tergambarkan.
Memberi harapan pada setiap insan,
Bahwa kehidupan selalu membawa keajaiban.
Begitulah pagi yang indah dan penuh makna,
Dengan setiap hembusan nafas yang diberkahi.
Mari sambut pagi dengan hati yang bersyukur,
Karena setiap detiknya adalah anugerah yang sempurna.
Tags:
Puisi